Prediksi Judi Z

Judi Bola Online PORKAS adalah gagasan lama pemerintah Indonesia; ide ini keluar berawal Tahun 1974, judi Toto bentukan  KONI jelas dihapus; Pemerintah melalui Menteri Sosial Mintaredja (waktu itu) memikirkan gagasan untuk membentuk forecast sebagai bentuk undian tanpa memunculkan efek judi. Melalui analisa dan studi banding ke inggris selama dua tahun, Departemen  Sosial berkesimpulan, penyelenggaraan forecast Inggris yang dapat dilaksanakan dengan bentuk yang lebih sederhana dan tidak menimbulkan efek judi. Selain itu perbandingan yang diperoleh penyelenggara undian, pemerintah, dan hadiah bagi si pemasang  40-40-20. Tahun 1976, setelah meminta penilaian lagi dari Kejaksaan Agung dan  Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) beserta Departemen Dalam Negeri, rencana Depsos untuk menyelenggarakan forecast tidak mendapat tantangan dan merencanakan pembagian hasil 50-30-20. Dari kata forecast inilah PORKAS muncul.

28 Desember 1985 pertama kali Kupon Undian Berhadiah PORKAS Sepak Bola diresmikan, diedarkan, dan dijual diseluruh Indonesia. Tujuan utama PORKAS adalah menghimpun dana masyarakat untuk menunjang pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga. PORKAS lahir bukan begitu saja tanpa aturan ada perpunya UU No 22 Tahun 1954 tentang Undian, yang bertujuan agar undian berhadiah tidak menimbulkan efek keburukan sosial. Maka warung-warung PORKAS bermunculan di setiap tempat di Indonesia saat itu.

Berbeda dari Toto buatan KONI, PORKAS tidak menggunakan tebakan angka, melainkan penebakan M-S-K atau menang, seri, dan kalah. Perbedaan lain adalah Toto KONI beredar sampai ke pelosok daerah, maka PORKAS beredar menggunakan pul atau disediakan tempat khusus untuk membeli kupon dan dan anak-anak di bawah usia 17 tahun dilarang menjual, mengedarkan, serta membelinya.

Kupon PORKAS ini terdiri 14 kolom diundi setiap minggu, setelah 14 tim bola melakukan 14 kali pertandingan. Jadwal pertandingan ditentukan oleh PSSI dari jadwal di dalam dan luar negeri. Setiap pemegang kupon yang tahun 1985 senilai Rp 300 menebak mana yang menang (M), seri (S), dan kalah (K). Penebak jitu 14 kesebelasan mendapat hadiah Rp 100 juta. Lanjut berikutnya ke Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB)

Author: Mohammad

Related Posts:

Judi Indonesia dari Zaman Zaan Souw Beng Kong Sampai SDSB

• Judi Zaman PORKAS
• Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB)
• Judi Nalo
• Tanda Sumbangan Sosial Berhadiah (TSSB) Dekade 80-an